DASAR TEORI PENDIDIKAN
Ada beberapa pengertian tentang teori
pendidikan antara lain :
a. Pendidikan adalah usaha atau kegiatan
yang dijalankan dengan sengaja, teratur, dan berencana dengan maksud mengubah
tingkah laku manusia kearah yang di inginkan.(Napitupulu, 2007)
b. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (1991:232), pendidikan berasal dari kata “didik’, lalu
diberikan awalan kata “me” sehingga menjadi “mendidik” yang artinya memelihara
dan memberi latihan. dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran,
tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pemikiran.
c. Menurut Undang-undang Nomor 20 tahun
2003 (Tentang Sistem Pendidikan Nasional ) Pendidikan adalah usaha sadar usaha
sadar dan terencana untuk mewujutkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara.
d. Menurut Ki Hajar Dewantara,
pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta
jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan
menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Dari
definisi-definisi di atas dapat disimpulkan pendidikan merupakan usaha sadar
yang sengaja dilakukan seseorang secara sitematis baik secara jasmani maupun
rohani, dalam usaha memanusiakan manusia (humanisasi).
Ada
beberapa teori-teori pendidikan antara lain :
1. Behaviorisme
Behaviorisme adalah mengatakan bahwa
untuk menjadi ilmu pengetahuan, psikologi harus memfokuskan perhatiannya pada
sesuatu yang bisa diteliti pada lingkungan dan prilaku dari pada focus pada apa
yang tersedia dalam individu.
persepsi-persepsi,
pikiran, berbagai citra perasaan-perasaan, dan sebagainya. lebih sifatnya subjektif
dan kebal bagi pengukuran, sehinggah tidak akan pernah bisa menjadi ilmu
pengetahuan yang objektif. Kerangkah kerja Teori pendidikan Behaviorisme adalah
Empirisme. Asumsi filosofis dari Behaviorisme adalah nature of human being (
Manusia tumbuh secara alami). Latar belakang Empirisme adalah How we know what
we know ( Bagaimana kita tahu apa yang kita tahu ). Menurut paham ini
pengetahuan pada dasarnya diperoleh dari pengalaman ( empiris ). Aliran
Behaviorisme didasarkan pada perubahan tingkah laku yang dapat diamati. Oleh
karena itu aliran ini berusaha mencoba menerangkan dalam pembelajaran bagaimana
lingkungan berpengaruh terhadap perubahan tingkah laku. Dalam aliran ini juga
beranggapan bahwa tingkah laku dalam belajar akan berubah kalau ada stimulus
dan respon. Stimulus dapat berupa perilakuyang diberikan pada peserta didik,
sedangkan respon dapat berupa perubahan
tingkah laku yang terjadi pada peserta didik. (Komarudin & M, 2009).
Jadi Berdasarkan Teori Behaviorisme
Pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan. Tokoh aliran Behaviorisme antara lain :
Pavlov, Watson, Skinner, Hull, Guthrie, dan Thorndike.
2. Kognitivisme.
Kerangka kerja atau dasar pemikiran dari
teori pendidikan kognitivisme adalah dasarnya rasional.Teori ini memiliki asumsi
filosofis yaitu the way in which we learn ( Pengetahuan seseorang diperoleh
berdasarkan pemikiran ) inilah yang disebut dengan filosofi Rationalisme. Menurut
aliran ini, kita belajar disebabkan oleh kemampuan kita dalam menafsirkan peristiwa
atau kejadian yang terjadi dalam lingkungan. Teori Kognitivisme berusaha
menjelaskan dalam belajar bagaimana orang-orang berpikir. Oleh karena itu dalam
aliran kognitivisme lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar
itu sendiri. Karena menurut teori ini bahwa belajar melibatkan proses berpikir
yang kompleks. (Komarudin & M, 2009)
Jadi
menurut teori kognitivisme pendidikan dihasilkan dari proses berpikir. Tokoh
aliran Kognitivisme antara lain : Piaget, Bruner, dan Ausebel.
3. Konstruktivisme.
Menurut teori konstruktivisme yang
menjadi dasar bahwa peserta didik memperoleh pengetahuan adalah karena keaktifan
siswa itu sendiri Konsep pembelajaran
menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses pembelajaran yang
mengkondisikan siswa untuk melakukan proses aktif membangun konsep baru, dan
pengetahuan baru berdasarkan data. Oleh karena itu proses pembelajaran harus
dirancang dan dikelola sedemikian rupa sehinggah mampu mendorong peserta didik mengorganisasi
pengalamannya sendiri menjadi pengetahuan yang bermakna . Jadi dalam pandangan
konstruktivisme sangat penting peranan siswa. Agar siswa memiliki kebiasaan
berpikir maka dibutuhkan kebebasan dan sikap dalam belajar. (Komarudin & M,
2009)
Menurut teori ini juga perlu disadari
bahwa siswa adalah subjek utama dalam penemuan pengetahuan. Mereka menyusun dan
membangun pengetahuan melalui berbagai pengalaman yang memungkinkan
terbentuknya pengetahuan. Mereka harus menjalani sendiri berbagai pengalaman
yang pada akhirnya memberikan pemikiran tentang pengetahuan-pengetahuan
tertentu. Hal terpenting dalam pembelajaran adalah siswa perlu menguasai bagaimana
caranya belajar. Dengan itu ia bisa menjadi pembelajar mandiri dan menemukan
sendiripengetahuan-pengetahuan yang ia butuhkan dalam kehidupan. (jurnal/item/36)
Tokoh
aliran ini antara lain : Von Glasersfeld, dan Vico )
4. Humanistik
Teori
ini pada dasarnya memiliki tujuan untuk ,memanusiakan manusia. Oleh karena itu
proses belajar dapat dianggap berhasil apabila sipembelajar telah memahami
lingkungan nya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain sipembelajar dalam proses belajarnya
harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik-baiknya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu siswa untuk
mengembangkan dirinya yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri
mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka. Menurut aliran Humanistik para pendidik sebaiknya
melihat kebutuhan yang lebih tinggi dan merencanakan pendidikan dan kurikulum
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini .Beberapah psikolog humanistik melihat
bahwa manusia mempunyai keinginan alami untuk berkembang untuk menjadi lebih
baik dan belajar. Secara singkat pendekatan humanistik dalam pendidikan
menekankan pada perkembangan positif. Pendekatan yang
berfokus pada potensi manusia untuk
mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan
tersebut. Hal ini mencakup kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk
mengembangkan diri yang ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan
hidup dan juga masyarakat. Keterampilan atau kemampuan membangun diri secara
positif ini menjadi sangat penting dalam pendidikan karena keterkaitannya
dengan keberhasilan akademik. Dalam teori humanistik belajar dianggap berhasil
apabila pembelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Teori belajar
ini berusaha memahami prilaku belajar dari sudut pandang pelakunya bukan dari
sudut pandang pengamatnya. . (Komarudin & M, 2009).
Tokoh-tokoh
humanistik ini antara lain :Arthur W.Combs,Abraham maslow,dan Carl Roger.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar